Tentang

namaFerdinand Leonardo Pradipta
juga diketahui sebagaiDinan, Nando, Leo
ttlJakarta, 8 April
usia20 tahun
tinggi, berat171 cm, 62 kg
okupasimahasiswa digital forensics; konten kreator paruh waktu
orientasi seksualheteroseksual

Sebenarnya anak orang kaya, tapi isi rekeningnya selalu habis gara-gara dipake buat jemput waifu. Boro-boro bisa masak, ngebalik telur dadar di atas teflon aja nggak berani.

Ialah Ferdinand Leonardo Pradipta, atau yang lebih akrab diketahui dengan sapaan Dinan. Dia tercatat sebagai mahasiswa penerima beasiswa parsial dengan jurusan Digital Forensics di salah satu universitas internasional bergengsi di Ibukota.

Memiliki tipe kepribadian ENTP, Dinan terbilang suka bergaul dan tidak jarang pula dianggap SKSD. Rutinitasnya mencakup kuliah, bermain game (favoritnya adalah rhythm dan horor!), serta membuat dan mengedit konten.

Dinan adalah putra sulung dari keluarga kecil Pradipta, memiliki seorang saudara kembar yang lebih muda darinya, dan pernah memiliki seorang adik perempuan juga.

Latar Belakang


Trigger warning: loss of a loved one


satu.

Ayahnya adalah sosok panutan bagi Dinan kecil. Beliau memiliki sebuah perusahaan teknologi terkemuka yang namanya

sering didapati Dinan pada baliho besar di jalan tol. Nama beliau pun tak jarang dilihat Dinan muncul sebagai judul koran atau tajuk utama pada berita televisi.

Kedekatan mereka didasari oleh sang Ayah yang kerap mengajak Dinan untuk mengutak-atik mesin mobil dan komputer, membetulkan genting dan keran air yang rusak, atau mengecat tembok. Setiap semester berakhir, ayahnya datang ke sekolah untuk menjemput rapor Dinan, lalu mengajak putranya itu pergi makan malam di restoran sembari membahas nilai serta hal-hal remeh lain.

dua.

Ada sebuah perpustakaan kecil merangkap tempat kerja yang dibangun sang Ayah di dalam rumah. Dinan senang sekali bermain di sana; membaca buku, menikmati suara papan ketik di tengah keheningan yang menyelimuti, serta memandangi Ayah yang selalu tampak sibuk di hadapan monitor. Seringkali ia lihat banyak foto gadis terpampang di layar, disertai informasi lain yang tak dimengerti bocah itu. Baginya, ayahnya sungguh hebat karena bisa memahami semua itu.

Ketika tiba masanya saat sang Ayah begitu sibuk hingga tak sempat bermain dengan Dinan seperti yang selalu mereka lakukan, Dinan

kecil kesepian. Dia merasa seperti kehilangan sosok Ayah.

Nilai-nilai bagus yang diperolehnya tak lagi mendapat pujian. Tak ada lagi keramahan yang biasa ditunjukkan ayahnya. Dinan tak boleh lagi memasuki perpustakaan. Dia pun mulai lepas kendali—bolos sekolah, bermain PS seharian, bergelut dengan dunia maya setiap malam, hingga mendapat surat peringatan dari sekolah.

Hanya sebatas teguran kecil yang didapatnya dari sang Ayah. Tak ada hukuman, tak ada amarah. Dinan kecil merasa kalau dirinya sudah benar-benar diabaikan oleh Ayah.

tiga.

Liburan semester tiba, Dinan dan kedua saudaranya diajak sang Ibu untuk pergi ke taman wisata. Antusiasme Dinan yang tadinya tinggi seketika lenyap begitu tahu ayahnya takkan ikut serta. Dinan kecil berpikir.

Mungkinkah Ayah akan menampakkan batang hidungnya detik itu juga, jika Dinan melakukan sesuatu yang buruk pada adik perempuannya?

Diam-diam, Dinan memisahkan diri dan membawa serta adiknya. Ia tinggalkan gadis kecil itu di balik pohon besar sembari membisikinya, "Ssst... Kita lagi sembunyi. Kamu di sini dulu, ya. Nanti Kakak jemput lagi."

Namun begitu, saat Dinan melapor pada ibunya dan kembali ke balik pohon, adiknya tak ada di sana. Hari yang seharusnya menyenangkan, seketika berubah jadi mimpi buruk bagi keluarga Pradipta. Teriakan demi teriakan saling bersahutan kemudian. Dinan bahkan tak ingat sudah berapa kali nama dan ciri-ciri adiknya disebut lewat pengeras suara.

Nihil.

Hingga polisi turun tangan pun, keberadaan adiknya tetap sama sekali tak diketahui. Gadis kecil itu dinyatakan hilang untuk selamanya. Jantung Dinan mencelus, darahnya seakan tersedot habis, membuat wajahnya pucat pasi. Bukan ini yang dia inginkan. Dinan hanya mencoba mencuri barang secuil perhatian dari Ayah.

Pada akhirnya, tetap tak ada kasih sayang dari Ayah yang berhasil didapatkannya.

empat.

Kehilangan sang adik menjadi penyesalan terbesar bagi Dinan hingga detik ini. Beranjak kuliah, Dinan kini memutuskan terjun ke bidang yang digeluti ayahnya, berharap andai

beliau akan kembali berbicara, terbuka padanya, dan mengajaknya bermain lagi suatu hari nanti, seperti yang selalu mereka lakukan sejak dulu—

Tanpa pernah tahu kalau pria itu menyimpan banyak foto dan informasi pribadi teman-teman perempuan Dinan dalam komputer yang beliau gunakan untuk bekerja.

Trivia


confident | easy-going | ambitious
procrastinative | extreme


  • si kembar sulung dari keluarga kecil Pradipta

  • lebih prefer dipanggil Dinan daripada Ferdi (biar nggak ketuker sama nama adik kembarnya)

  • your typical fashionable guy

  • t-shirt + jacket + sneakers + airpods

  • kolektor meme

  • constantly typo

  • has only 1 braincell

  • hemat air alias jarang mandi (yang penting sisiran biar ganteng)

  • tapi boros listrik

  • fun fact: ga berani ngebalik telor di atas teflon

  • tipe ekstrover yang betah di luar, tapi juga di rumah

  • amat sangat suka es krim; sanggup ngabisin 8 bucket dalam sekali makan

  • lowkey wibu

  • jaman SD hobi ngabisin duit di Timez*ne sampe misqueen

  • sekarang masih misqueen akibat jadi budak gacha

  • balance: limited. internet quota: unlimited.

  • literally walking hotspot (kalau butuh internet tinggal bilang 🤙🏻)

  • messy cables on floor sampe gatau mau ngelangkah di mana

  • weekend: time to livestream all day long!

  • has nickname "Leo" as a not-so-well-known gamer and content creator

  • plays game and does video edits for stress reliever

  • not a pro gamer, but sorta programmer

  • sering ditanya "bisa hack IG mantan nggak, Nan?" gara-gara belajar ethical hacking di jurusannya

  • anak ambis tapi juga tukang procras sampe DNA (hayo gimana)

  • a soon-to-be forensic investigator!

  • masih menyesal dan menyimpan trauma soal adiknya yang hilang

  • would really kill someone if they got in his way

Relasi


"Ini adek kembar gue, umurnya kira-kira 40 menit lebih muda dari gue. Karena kita lahir di tengah malem, gue ultah tanggal 8 April, kalo Eric tanggal 9.

By the way, jangan ketipu tampangnya yang keliatan cool. Aslinya hobi marah-marah, guys!"

Status: Alive


Frederic Luciender Pradipta

Madelaine Florencia Pradipta

"Flo ini adek cewek kesayangan gue sama Eric. Satu-satunya Tuan Putri di keluarga Pradipta. I made a mistake in the past, jadi Flo dinyatakan hilang untuk selamanya sama kepolisian." Flo, Kakak kangen.

Status: ???


"Bang Aji ini temen kecil gue yang rumahnya sering gue tumpangin buat main PS. Walaupun kata orang-orang kelakuannya meresahkan banget, gue tetep respect Bang Aji sebagai sosok abang yang lebih tua."

Status: Alive


Aji Putera Basudewa

Anastasia Giovanni Basudewa

"Ana ini adek kandungnya Bang Aji, sering banget mintain gue buat jadi tukang joki game otome-nya. Well, soalnya kita sama-sama—ehm, agak wibu, sih, makanya kalo ngobrol bisa nyambung."

Status: Alive


"Kalo Rangga ini si akang-bule sepupunya Bang Aji sama Ana yang jadi temen main PS gue sejak SD. Kita masih akrab sampe sekarang, kadang suka bikin janji mabar juga kalo weekend."

Status: Alive


Rangga Young Dean